Mungkin ini penyebabnya...
Cantik, pintar, tapi belum juga punya pacar. Ganteng dan macho, tapi si perempuan justru menjauh. Kira-kira apa penyebabnya hingga seseorang begitu sulit mendapatkan pasangan, namun disisi lain, ada orang yang 'biasa-biasa saja', malah sering gonta-ganti pasangan.
Kondisi tersebut saat ini sudah LAZIM terjadi, mungkin ada di antara sahabat atau keluarga kita yang mengalaminya. Atau bahkan diri kita sendiri..!?! Terkadang muncul pertanyaan di benak kita; kurang apa lagi atau tunggu apa lagi? Sehingga seseorang dengan kondisi fisik yang ideal dan bahkan diatas rata-rata tak kunjung mendapatkan pasangan.
Ciri-ciri fisik yang cantik pada wanita, serta ganteng pada pria, dengan ditambah dengan otak yang pintar, dinilai oleh kebanyakan orang sebagai sebuah kriteria PLUS dalam mencari pasangan. Tapi, dengan semakin berkembangnya pola pikir dan wawasan seseorang... cantik, pintar dan ganteng saja tidaklah cukup. Ada kriteria lain yang tidak kalah pentingnya seperti social skills, communication skills, kemampuan mengatasi stress dan kesulitan, juga telah menjadi kriteria yang 'diukur' untuk dijadikan pasangan.
Itulah sebabnya, tidak ada jawaban yang pasti ketika kita mempertanyakan mengapa orang dengan kriteria cantik, pintar atau ganteng, belum juga memiliki pasangan. Karena memang kenyataannya banyak pula yang tidak termasuk kategori diatas, tapi belum juga menemukan pasangan.
Sesuai dengan analisa dari pakar psikologi Universitas Pelita Harapan, Milka Melvina, M.Psi, yang menyatakan bahwa ketika seseorang dengan kriteria fisik yang ideal, cantik atau tampan, tetapi tak kunjung memiliki tambatan hati, kemungkinan yang terjadi adalah sebagai berikut :
- Orang tersebut memiliki sejumlah kriteria yang HARUS terpenuhi dalam mencari pasangan. Dengan kata lain, jika ia menemukan suatu kekurangan atau hal yang dianggan TIDAK SESUAI dengan kriterianya, maka ia akan langsung MUNDUR. Orang seperti ini biasasnya kurang bisa bertoleransi terhadap kekurangan orang lain.
- Self esteem atau kepercayaan diri yang rendah pada orang tersebut. Orang bisa saja menilai ia cantik ganteng, pintar, tapi bisa juga sebenarnya si individu tersebut merasa dirina tak seperti yang orang lain pikirkan. Dan hal itu bisa mempengaruhinya dalam proses pencarian pasangan.
Hal senada juga diungkapkan oleh psikolog dari RS Omni Pulomas, Erna Maria Kusuma, M. Psi, yang menyatakan bahwa banyak orang yang mempunyai modal wajah keren dan pintar tapi sulit mendapatkan pasangan. Hal ini bisa disebabkan karena trauma masa lalu, atau karena tidak mau terburu-buru menentukan pasangan, dan mereka pun TIDAK KUATIR tidak akan mendapatkan pacar di saat mereka membutuhkan.
Namun, dalam mencari pasangan, orang tidak hanya melihat dari penampilan saja. Karakter yang baik juga menentukan seseorang dalam mencari pasangan.
"Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa karakter dan kepribadian yang baik jauh lebih penting daripada penampilan."
Hal ini bisa kita lihat, saat ini banyak orang yang lebih mempedulikan penmpilannya daripada mengubah sifatnya untuk menjadi lebih baik.
Pengalaman yang buruk juga membuat orang seringkali bertindak lebih hati-hati dalam mencari pacar dan pasangan selanjutnya.
"Hasil survey menunjukkan bahwa 80 persen orang yang pernah mendapat pengalaman buruk dalam menjalin hubungan, akan sangat berhati-hati dalam memilih pasangan selanjutnya."
Soal trauma atau pernah punya pengalaman pahit di masa lalu, Milka pun tak memungkiri hal tersebut. Menurutnya, setiap proses kehidupan yang dijalani manusia pasti dipengaruhi pengalaman masa lalu, dimana ia pernah mengalami saat-saat bahagia, saat sedih, suka, duka dan sebagainya yang turut memberikan warna dalam kehidupan setiap individu.
"Setiap orang pasti ingin memilih yang terbaik. Namun faktor pengalaman masa lalu juga mempengaruhi, misalnya pernah dekat dengan seseorang, tetapi hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Begitu juga dengan faktor keluarga, dalam hal ini, pola hubungan ayah dan ibu pun bisa mempengaruhi seseorang dalam memilih pasangannya. Misalnya, ingin mecari pasangan yang seperti sosok ayah atau ibu, atau bahkan sebaliknya, tidak ingin memiliki pasangan yang seperti sosok ayah atau ibunya. Bisa jadi individu tersebut memiliki sebuah trauma karena melihat pola hubungan kedua orang tuanya. Intinya, latar belakang keluarga juga mempengaruhi baik disadari atau tidak," ujar Milka.
MENEMUKAN TAMBATAN HATI
Jika ada yang mengatakan bahwa orang dengan kepribadian tertentu akan sulit menemukan pasangannya, barangkali itu merupakan pendapat yang keliru. Faktor-faktor lain sebenarnya jauh lebih berpengaruh daripada sekedar faktor kepribadian. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk lebih mempermudah kita dalam menemukan pasangan.
- Perluas hubungan sosial melalui kegiatan yang sesuai dengan minat dan kepribadian kita.Menjadi seseorang yang hanya suka berdiam diri di kantor mau pun di rumah sambil berkutat dengan Jejaring Sosial, hanya akan membuang waktu kita serta semakin mempersempit hubungan sosial kita. Boleh jadi, di dunia maya kita begitu populer, kita punya banyak teman, tapi belum tentu kita bisa berinteraksi dengan mereka di kehidupan yang nyata. Langkah tepat yang mesti kita lakukan adalah, luangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan kepribadian kita. Misalkan kita suka olahraga, luangkan waktu untuk berolahraga, entah itu basket, futsall, bersepeda, tenis, bulu tangkis, karena dengan begitu kita bisa berinteraksi dengan orang-orang baru, dan tidak menutup kemungkinan, dari hubungan sosial tersebut kita bisa bertemu, dekat hingga akhirnya menemukan tambatan hati seperti yang selama ini kita inginkan.Demikian juga bagi pecinta fotografi. Bergabung dengan komunitas-komunitas fotografi bisa membuat kita lebih banyak teman. Dengan demikian bisa membuat kita jadi lebih menarik di mata lawan jenis kita. Bagi para pria, tidak menutup kemungkinan jika akhirnya mereka bisa dekat dengan model atau rekan sesama pencinta fotografi lainnya, begitupun sebaliknya. Hal ini berlaku pula bagi pencinta kuliner, penulis, musisi, seniman dan yang lainnya.
- Jadilah diri sendiri, jangan MEMAKSAKAN DIRI untuk menjadi seseorang yang lain.Bukan hal yang aneh jika kita mengidolakan seseorang hingga kita mengimitasi segala hal dari idola kita tersebut, mulai dari cara berpakaian, cara ngomong, bahkan cara berjalan pun bisa jadi kita imitasi. Tidak masalah jika akhirnya itu melekat hingga menjadi karakter kita. Yang akan menjadi masalah adalah ketika kita mencoba untuk menjadi orang lain, lebih tepatnya MEMAKSAKAN DIRI untuk menjadi orang lain, hanya saja itu tidak sesuai atau bahkan secara tidak sadar justru membuat kita TIDAK NYAMAN dengan semua itu, maka apa yang kita lakukan tersebut justru membuat kita menjadi ORANG ASING di dunia kita sendiri, semua itu justru membuat kita menjadi orang yang ANEH. Orang bisa saja tertarik dan melirik kita. Hanya saja lirikan mereka bukan lah lirikan kagum, tapi lirikan seperti ketika mereka ketakutan karena melihat makhluk dari planet asing yang terdampar di bumi. Oleh karena itu, jadilah diri kita sendiri dengan menunjukkan kualitas terbaik dari diri kita.
- Terimalah kelebihan dan kekurangan diri sendiri, sehingga kita bisa belajar untuk menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. Banyak orang mengatakan"bagaimana kita bisa menyayangi orang lain, sedangkan menyayangi diri kita sendiri saja kita tidak mampu?"
Dari kalimat tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa sebelum kita bisa menyayangi orang lain, terlebih dulu kita harus bisa menyayangi diri sendiri.
Kenapa demikian?Coba Anda bayangkan ketika Anda berada pada kondisi paling prima, bahkan bisa dikatakan mendekati sempurna.
Anda cantik, ganteng, pintar, berpenghasilan, bahkan berkecukupan. Tiba-tiba Anda kena tipu, lalu harta kekayaan Anda ludes.
Dalam kondisi stress, Anda berkendara, lalu mengalami musibah kecelakaan yang membuat tangan Anda terpaksa HARUS di amputasi.
Jika Anda tidak bisa menerima semuanya, maka semua itu justru akan membuat Anda jauh lebih terpuruk. Anda menyalahkan diri sendiri, hingga Anda merasa bahwa diri Anda sudah tidak berguna.
Pada kondisi seperti itu, bisa jadi beberapa lawan jenis dekat dengan Anda, tetapi jangan harap mereka bisa menyayangi Anda. Mereka datang hanya sekedar memberikan simpati dan empati karena mereka merasa iba terhadap Anda.
Tapi bagaimana jika kondisi itu dibalik..? Anda menerima semua kejadian tersebut. Oke lah ini musibah, lalu Anda segera bergerak tanpa menyalahkan siapa pun, maka dari situ lah Anda juga lebih bisa belajar untuk lebih bisa menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. Dari situ pun, orang bisa lebih tertarik karena melihat semangat Anda. Bukan tidak mungkin mereka justru termotivasi dengan kekuatan dan semangat Anda.
"Cara terbaik untuk mendapatkan pasangan adalah tampil apa adanya dan tidak dibuat-buat, disamping itu, perlu introspeksi tentang kelemahan yang masih bisa kita perbaiki. Selalu meningkatkan sikap dan karakter yang baik adalah cara terbaik untuk mendapatkan pasangan dan juga mempertahankan pasangan kita."
Namun kembali lagi, jodoh itu kuasa Tuhan. Kita bisa saja memilih, kita bisa saja berusaha, tetapi jika Tuhan tidak mengijinkan, sebaik apa pun usaha kita, semuanya juga pasti berakhir. Keep SPIRIT...!!!
Best reggards,
Maximiliano Coco
P.S : Post ini pernah dimuat dalam Notes di Facebook saya.
Beberapa bagian dari statement diatas saya kutip dari tulisan seorang dokter dan psikolog yang pernah saya baca dari majalah bulanan Media Kawasan.
P.S : Post ini pernah dimuat dalam Notes di Facebook saya.
Beberapa bagian dari statement diatas saya kutip dari tulisan seorang dokter dan psikolog yang pernah saya baca dari majalah bulanan Media Kawasan.
0 komentar:
Posting Komentar